Bullshit Jobs

Rp143.000

Weight400 g
Dimensions21 × 14 × 3 cm
Penulis

David Graeber

Penerjemah

Mirza Jaka Suryana

Cetakan

Oktober 2024

Cover

Soft Cover

Halaman

420

ISBN

978-623-6083-98-7

ISBN 978-623-6083-98-7 Genre Buku
Dapatkan buku ini di:

Dapatkan juga di marketplace:

Bisa Juga Didapat di Gerai-Gerai Berikut:

Informasi Buku

Sinopsis

Dalam era modern ini, banyak dari kita menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk bekerja. Namun, David Graeber, seorang antropolog, mengajukan pertanyaan mendasar: Apakah semua pekerjaan itu benar-benar penting? Melalui buku “Bullshit Jobs”, Graeber mengungkap fenomena yang semakin menjamur di dunia kerja modern, yaitu adanya pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya tidak memiliki nilai atau tujuan yang jelas.

Graeber mendefinisikan bullshit jobs sebagai pekerjaan yang jika dihilangkan tidak akan memberikan dampak berarti pada dunia. Pekerjaan-pekerjaan ini sering kali terasa tidak bermakna bagi orang yang mengerjakannya, dan bahkan tidak dapat dijelaskan secara rasional mengapa pekerjaan tersebut ada. Contohnya bisa berupa pekerjaan administratif yang berbelit-belit, pekerjaan konsultasi yang tidak menghasilkan solusi nyata, atau pekerjaan yang hanya berfungsi untuk memperpanjang rantai birokrasi.

Buku ini tidak hanya sekadar mengeluh tentang pekerjaan yang membosankan. Graeber menggali lebih dalam mengenai akar penyebab munculnya bullshit jobs. Ia menghubungkannya dengan perubahan sistem ekonomi global, pertumbuhan birokrasi, dan tekanan untuk terus meningkatkan produktivitas. Graeber juga membahas dampak psikologis yang ditimbulkan oleh bullshit jobs bagi individu, seperti stres, kebosanan, dan perasaan tidak berharga.

Lebih dari sekadar kritik, Bullshit Jobs juga menawarkan alternatif. Graeber mengajak pembaca untuk merefleksikan kembali nilai-nilai kerja yang kita anut dan membayangkan masa depan di mana pekerjaan lebih berorientasi pada kreativitas, kolaborasi, dan kesejahteraan manusia.

Keunggulan Buku:

  1. Membahas fenomena makna kerja yang jarang dibahas secara umum
  2. Menggunakan pendekatan antropologis yang mendalam
  3. Gaya bahasa yang jenaka, tetapi tajam
  4. Ditulis oleh David Graeber, penulis buku laris The Dawn of Everything

Pelajaran dalam Buku Ini:

  1. Menguji kembali makna kerja kita
  2. Mengkritik sistem dalam budaya kerja
  3. Mencari alternatif yang bermakna dalam dunia kerja

Penyebab Munculnya Bullshit Jobs:

  1. Kebijakan Politik
  2. Pertumbuhan birokrasi dalam perusahaan/organisasi
  3. Tekanan sebuah perusahaan/organisasi untuk terus berkembang
  4. Kemajuan teknologi telah menciptakan pekerjaan yang tidak produktif

Dampak Menjamurnya Bullshit Jobs:

  1. Rasa stres dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan
  2. Penurunan produktivitas
  3. Timbulnya ketidaksetaraan antar pekerja
Penulis Buku

David Graeber (1961—2020) adalah Profesor Antropologi di London School of Economics. Dia adalah penulis buku DEBT: The First 5,000 Years, dan kontributor untuk Harper’s, The Guardian, dan The Baffler. Ia tinggal di London. Secara tak terduga, Graeber wafat mendadak disebabkan penyakit nekrotik pankreatitis (penyakit pankreas akut), pada 2 September 2020, saat liburan bersama istrinya di Italia. Pandemi Covid-19 sedang ganas-ganasnya kala itu. Alih-alih dimakamkan, keluarganya mengorganisir Karnival Memorial Antargalaksi untuk mengenangnya, pada Oktober 2020. Acara peringatan ini disiarkan secara langsung via daring.

Kutipan dalam Buku
  1. Seolah-olah ada yang sengaja membuat pekerjaan-pekerjaan tak berguna hanya untuk membuat kita semua tetap bekerja.
  2. Kelas penguasa telah menyadari bahwa penduduk yang bahagia dan produktif dengan waktu luang adalah ancaman bagi mereka.
  3. Saya tidak akan berani mengatakan kepada seseorang yang yakin mereka memberikan sumbangsih besar bagi dunia bahwa, sebenarnya, mereka tidak memberikan makna apa pun. Akan tetapi, bagaimana dengan mereka sendiri yang yakin bahwa pekerjaannya tidak bermakna?
  4. Bagaimana kita bisa berbicara tentang martabat dalam bekerja ketika merasa bahwa pekerjaan kita sebenarnya tidak seharusnya ada?
  5. Sebagai contoh: di masyarakat kita, tampaknya ada aturan umum bahwa semakin jelas manfaat suatu pekerjaan, semakin sedikit kemungkinan pekerjaan orang itu akan dibayar.
  6. Tidak sepenuhnya jelas bagaimana umat manusia akan menderita jika semua CEO ekuitas swasta, juru lobi, peneliti humas, aktuaris, jurusita, atau konsultan hukum menghilang secara bersamaan.
  7. Kenyataan bahwa pekerja kereta bawah tanah dapat melumpuhkan London menunjukkan bahwa pekerjaan mereka sangat dibutuhkan, tetapi tampaknya hal ini mengganggu orang.
  8. Para pekerja yang nyata dan produktif terus-menerus diperas dan dieksploitasi. Sisanya terbagi menjadi kelompok pengangguran yang ketakutan dan dibenci secara universal, dan kelompok yang lebih besar yang pada dasarnya dibayar untuk tidak melakukan apa-apa, dalam posisi yang dirancang untuk membuat mereka dikenali dengan pandangan dan perasaan golongan penguasa (manajer, administrator, dll.)
  9. Kita hanya bisa menyimpulkan kalau setiap pekerja kantoran yang mungkin secara diam-diam meyakini bahwa mereka melakukan Gawean Nirguna, memang memercayainya.
  10. Dalam situasi ini, saya berani katakan: Jika mayoritas mereka yang terlibat dalam suatu pekerjaan tertentu secara pribadi percaya bahwa pekerjaan mereka tidak memiliki nilai sosial, kita boleh menganggap bahwa mereka benar
  11. Namun, saya bisa saja salah. Mungkin saja para pelobi perusahaan atau konsultan keuangan secara tulus mengikuti teori nilai sosial yang menyatakan bahwa pekerjaan mereka penting untuk kesehatan dan kemakmuran negara.
Apa Kata Mereka Tentang Buku Ini?

“Graeber adalah antropolog yang brilian dan provokatif. Kita mungkin tak selalu setuju dengannya, tapi kita tak akan berhenti memikirkan ide-idenya.” —Geger Riyanto, Peneliti dan Dosen Antropologi Universitas Indonesia

“Menurut saya Bullshit Jobs dapat mengantarkan kita, para pembaca, merenungi lebih jauh hal-hal yang berhubungan dengan kerja, makna kerja, dan politik kerja. Menurut saya, di sinilah letak utama keunggulan buku ini. Secara spesifik, buku ini membuat saya ingin membuka lagi beragam teori dan tesis lain yang berkaitan dengan kerja dan politik yang ada di dalamnya.” —Fathimah Fildzah Izzati, PhD Candidate di SOAS University of London; Pemred di Marsinah.id

“Mengajak pembaca untuk merefleksikan apa yang sedang mereka kerjakan dan bagaimana kontribusi pekerjaan mereka terhadap dunia dan sesama.” —Kompas

“Apa yang dipikirkan Graeber masih layak untuk ditelusuri hingga akhir tulisan. Akan tetapi logika pemikirannya memang hanya sampai Bullshit Jobs, buku karya terakhirnya.” —Hartanto Rosojati, Peneliti di Populi Center

“Gaya menulisnya yang blak-blakan, renyah, dan humoris telah menjadikan buku ini jauh lebih kontroversial karena berhasil merambah ke segmentasi pembaca populer non-akademik. Pada bagian awal Bullshit Jobs, Graeber memang mempersembahkan buku ini kepada “mereka yang lebih memilih menghabiskan waktunya untuk hal yang berguna.” Bukunya berhasil memberikan dampak sosial positif yang gagal dicapai oleh banyak ilmuwan sosial masa kini, setidaknya bagi mereka yang selama ini diam-diam benci dengan pekerjaannya dan mempertanyakan apa yang hendak dilakukan dengan hidup ini.” —Bima Satria Putra, The Suryakanta

“Gambaran masyarakat yang telah melupakan tujuan hidup mereka.” —The Guardian

“Pemikiran Graeber merupakan sebuah terobosan dalam keilmuan antropologi. Melalui pendekatan antropologi yang cenderung interdisipliner, Graeber berhasil mendekonstruksi nilai dari profesi (pekerjaan) modern yang kadang diidam-idamkan oleh masyarakat.” —Media Indonesia “Pintar dan memikat.” —The New Yorker

“Salah satu pemikir paling penting dan provokatif…” —Cory Doctorow

“Seorang pemikir politik yang brilian dan sangat orisinil…” —Rebecca Solnit

“Graeber adalah seorang antropolog Amerika dengan kombinasi bakat yang luar biasa: dia adalah pemikir orisinal yang mengejutkan dan mampu menyampaikan ide-ide rumit dengan cerdas dan jelas.” —The Telegraph

“Seorang yang ahli dalam membuka pemikiran dan memicu perdebatan.” —Slate

“Graeber ingin kita melepaskan diri dari batasan-batasan yang dipaksakan oleh birokrasi, justru agar kita bisa benar-benar berdebat secara terbuka dan kreatif tentang masa depan bersama.” —NPR

“Penelitian yang menggugah pikiran tentang kehidupan kerja kita.” —Financial Times

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Bullshit Jobs”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buku Rekomendasi